Hancurnya radius dan ulna
Oleh: Ayyub Al Azheem
Suatu senja di
bawah pohon yang rindang, tampak sepasang kekasih duduk bersama. Mereka tengah
menikmati indahnya matahari yang tengah menuju persinggahan. Mereka ini adalah
seorang pasangan kekasih yang serasi dan hampir tak terpisahkan seperti
layaknya tulang radius dan ulna. Cowok itu bernama Deus, sedangkan ceweknya
bernama Luna.
“Deus,
lihatlah matahari di sana. Indah sekali” kata Luna sambil menunjuk ke arah
matahari yang hampir terbenam
“Iya
indah sekali, tapi sayang ia harus terbenam. Setelah ini dunia gelap akan
datang” sambung Deus
“Bagaimana
jika ibarat aku adalah matahari, lalu aku terbenam meninggalkanmu dan tak akan
terbit lagi?” tanya Luna
“Ibarat
aku adalah tumbuhan, tentu aku tidak akan membiarkanmu terbenam, karena tanpa
hadirmu aku tidak akan pernah bisa hidup” lanjut Deus
“hehe
bisa aja kamu, udah mulai gelap nih langitnya. Kita pulang yuk?” kata Luna yang
melihat langit semakin gelap.
“Ya
udah yuuk..” lanjut si Deus
Kemudian
Deus mengantarkan Luna pulang ke rumah menggunakan motor miliknya. Setelah
sampai di rumah Luna, Deus langsung pamit pulang karena maghrib telah tiba.
“Luna,
aku langsung pulang saja yaa” kata Deus
“Iya
deh, hati-hati yaa” jawab Luna sambil melempar senyum ke arah Deus.
“Iya,
besok pagi jalan lagi yuk? aku jemput kamu ya?”
“Iyaa
oke deh, sampai jumpa besok” kata Luna sambil melambaikan tangannya kepada Deus
Malam
itu Luna yang notabene adalah seorang yang pandai melukis, tengah melukis
sebuah gambar untuk kado ulang tahun kekasihnya, si Deus esok hari bertepatan
tanggal 20 November. Ia menggambar sebuah tulang radius dan ulna yang
mengibaratkan kedekatan mereka yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Esok
harinya, Deus tengah bersiap-siap menjemput Luna motor kesayangannya. Ia tidak
tahu kalau Luna telah mempersiapkan kado untuknya. Namun, ditengah perjalanan
menuju rumah Luna, Deus tertabrak truk yang berkecepatan tinggi. Ia jatuh tak
berdaya berlumuran banyak darah.
“Duuaaarr…!!”
suara tabrakan terdengar begitu kerasnya
“Heei
lihat ada tabrakan !” kata salah seorang yang berada disekitar jalan itu.
Kemudian
Deus segera dibawa ke rumah sakit oleh orang-orang yang berada disekitar situ.
Sementara itu Luna yang tengah menunggu jemputan dari Deus dengan gelisah.
“Si
Deus mana sih? Lama banget, jadi jalan gak sih ini? Padahal aku sudah nyiapin
kado untuknya” kata Luna dengan bergumam
Deus
yang sedang berada di rumah sakit mencoba menahan rasa sakit dan mengatakan
sesuatu kepada suster, “Suster tolong ambil hp saya, hubungi Luna kekasih saya.
Kasih tau dia aku gak bisa jemput dia pagi ini” kata Deus. Beberapa saat
kemudian Luna dihubungi oleh pihak rumah sakit.
“Haloo.
. .” kata Luna
“ya
Halo, benar ini nomor Luna?” kata suster
“Iya
benar, ini siapa ya?” tanya Luna
“Kami
dari pihak rumah sakit Daerah ingin memberitahu bahwa saudara Rayhan Deus
kecelakaan, sekarang berada di ruang operasi karena lukanya sangat parah” jelas
suster
Luna
yang terkejut dengan kabar itu langsung menutup telepon dan menuju ke rumah
sakit dengan membawa kado yang telah ia persiapkan untuk Deus. Sesampainya
disana ia menunggu berjam-jam sampai operasi si Deus selesai. Kemudian seorang
dokter keluar dari ruangan operasi.
“Dok..
dok.. gimana keadaan Deus?” tanya Luna dengan panik
“Deus mengalami
patah tulang kiri dan kaki kirinya lumpuh total” jelas dokter
“Apa? Lumpuh?” kata
Luna dengan sangat terkejut
Luna lalu
menjatuhkan kado yang ia bawa dan ia lari tak jelas kemana dia pergi. Hingga
beberapa saat kemudian, Deus tersadar dari kondisi kritisnya.
“Suster, Luna sudah
dikasih tau?” tanya Deus dengan nada yang sangat pelan
“Oh sudah sadar
yaa, iya sudah. Tadi dia kesini tetapi langsung pergi entah saya tak tau kemana
setelah dokter bilang kalau kaki kamu lumpuh” jelas suster itu
“Dia pergi?” kata Deus
dengan lirih.
Kemudian ia berkata
dalam hatinya, “Kemana matahariku pergi? Aku akan mati disini, sungguh aku tak
mengira ia bakal pergi. Sekarang radius dan ulna tak lagi bersatu, tumbuhan pun
akan mati tanpa matahari”
Beberapa saat
kemudian, Deus menghembuskan nafas terakhirnya. Sungguh malang nasibnya
ditinggal kekasihnya pergi disaat ia sedang kritis.